Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Kesenian Banyumas (bongkel, buncis, aksimuda, salawatan, cowongan, ujungan)

Gambar
Bongkel, adalah musik tradisional Banyumasan yang mirip dengan angklung, hanya terdiri dari satu jenis instrumen dengan empat bilah berlaras slendro. Nada-nadanya 2 (ro), 3 (lu), 5 (mo), 6 (nem).   Buncis, merupakan perpaduan antara seni musik dengan seni tari yang dimainkan oleh 8 orang pemain. Dalam pertunjukannya diiringi dengan perangkat musik angklung. Para pemain buncis selain menjadi penari juga menjadi pemusik serta vokalis. Aksimuda adalah kesenian bernapas Islam yang disajikan dalam bentuk atraksi pencak silat yang digabung dengan tari-tarian. Salawatan Jawa menjadi salah satu seni musik bernapaskan Islam dengan perangkat musik berupa trebang jawa. Dalam pertunjukannya kesenian ini menyajikan lagu-lagu yang diambil dari kitab Barzanzi. Cowongan/ Nini Cowong merupakan upacara meminta hujan. Upacara ini dilakukan bila hujan tidak turun dalam waktu yang sudah cukup lama. Wujud Nini Cowong

Rengkong

Gambar
Rengkong Rengkong adalah kesenian yang menyajikan bunyi-bunyian khas serupa suara kodok mengorek secara serempak yang dihasilkan dari permainan pikulan bambu. Pikulan bambu tersebut berukuran besar dan kuat tetapi ringan karena berbahan dasar bambu tua. Biasanya menggunakan bambu tali dengan panjang sekitar 2,6 meter. Pada kedua ujung bambu dibuat lubang persegi panjang selebar 1 cm, sekeliling bambu melintasi lobang tersebut diraut sebagai tempat bertengger tali penggantung ikatan padi. Dua ikat padi seberat ± 15 kg digayutkan dengan tali ijuk mengalungi sonari (badan rengkong bambu di tempat yang diraut). Di tengah masing-masing ikatan padi ada sunduk (tusuk) bambu sepanjang hampir 2 meter. Ujung atas sunduk bambu dimasukkan ke badan bambu rengkong dekat gantungan tali ijuk. Cara memainkannya, pikulan bambu rengkong yang berisi muatan padi diletakkan pada bahu kanan (dipikul). Pemikul mengayun-ayunkan ke kiri dan ke kanan dengan mantap dan teratur. Tali ijuk den

Begalan

Gambar
Begalan Begalan adalah jenis kesenian yang biasanya dipentaskan dalam rangkaian upacara perkawinan yaitu saat calon pengantin pria beserta rombongannya memasuki pelataran rumah pengantin wanita. Disebut begalan karena atraksi ini mirip perampokan yang dalam bahasa Jawa disebut begal. Yang menarik adalah dialog-dialog antara yang dibegal dengan sipembegal biasanya berisi kritikan dan petuah bagi calon pengantin dan disampaikan dengan gaya yang jenaka penuh humor. Upacara ini diadakan apabila mempelai laki-laki merupakan putra sulung. Begalan merupakan kombinasi antara seni tari dan seni tutur atau seni lawak dengan iringan gending. Sebagai layaknya tari klasik, gerak tarinya tak begitu terikat pada patokan tertentu yang penting gerak tarinya selaras dengan irama gending. Jumlah penari 2 orang, seorang bertindak sebagai pembawa barang-barang (peralatan dapur), seorang lagi bertindak sebagai pembegal/perampok. Barang-barang yang dibawa antara lain ilir, ian, cething, kukusan, s

Gending Banyumasan

Gambar
Gending Banyumasan Gending khas lagu-lagu Banyumasan sangat mewarnai berbagai kesenian tradisional Banyumasan, bahkan dapat dikatakan menjadi ciri khasnya, apalagi dengan berbagai hasil kreasi barunya yang mampu menampilkan irama Banyumasan serta dialek Banyumasan.  Ciri-ciri khas lainnya antara lain mengandung parikan yaitu semacam pantun berisi sindiran jenaka, iramanya yang lebih dinamis dibanding irama Yogya-Solo bahkan lebih mendekati irama Sunda. Syairnya umumnya mengandung nasihat, humor, menggambarkan keadaan daerah Banyumas serta berisi kritik-kritik sosial kemasyarakatan.  Lagu-lagu gending Banyumasan dapat dimainkan dengan gamelan biasa maupun gamelan calung bambu. Seperti irama gending Jawa pada umumnya, irama gending Banyumasan mengenal juga laras slendro dan pelog.